kembali ke atas

Senin, 25 Februari 2019

BUDIDAYA KALKUN

 

Pengertian budidaya menurut KBBI adalah usaha yang bermanfaat dan dapat memberikaan hasil. Karena itu usaha apapun bila dilakukan dengan kesabaran, kesetiaan dan ketekunan pasti dapat menghasilkan. Demikian pula pada usaha budidaya kalkun, karena itu perlu banyak belajar secara mandiri, bisa lewat bacaan, browsing di internet atau media lain untuk menambah wawasan tentang teknik memelihara kalkun. Banyak yang harus dilakukan dalam budidaya kalkun agar dapat memberikan hasil.

Pemilihan Bibit

Pilihlah bibit yang baik, dan sehat. Bila kesulitan untuk mengambil keputusan karena masih pemula maka dapat berhubungan langsung pada pemilik kalkun atau membeli dari pembudidaya kalkun, dengan memilih sendiri kalkun yang diharapkan sesuai dengan kemampuan keuangan. Karena kalkun indukan itu harganya cukup mahal sepasang kisaran Rp 500 ribu - Rp 800 ribu. Bisa membeli indukan yang bagus, artinya pejantan dan betinanya sekalian. Atau bagi pemula dapat membeli anakan, hanya untuk anakan belum tahu mana yang jantan dan betinanya. Karena itu bila membeli anakan tidak hanya dua ekor, sebaiknya lebih dari 3 ekor. Untuk mengetahui pejantan atau betina, bila kalkun sudah mencapai usia sekita 4-5 bulan. Bila pejantan maka di bawah paruhnya akan kelihatan ada gelambirnya, selain itu pejantan fisiknya akan kelihatan lebih besar dibanding betinanya.

Lokasi yang baik dan ideal memang sangat diharapkan, misalnya pemeliharaan di dekat sungai atau persawahan, karena di sawah banyak makanan tambahan, namun dengan kondisi tempat tinggal kita yang tidak mesti di dekat persawahan, kondisi bisa diatur dan disesuaikan sesuai dengan kondisi lingkungan kalkun yang ideal, artinya cukup pakan dan lahan atau area yang cukup yang disesuaikan dengan jumlah kalkun yang ada. Lahan ini untuk tempat bermain bagi ayam kalkun.

Penyiapan Kandang

Perlu penyiapan kandang untuk tempat berlindung kalkun. Idealnya kalkun membutuhkan kandang yang cukup luas sebagai tempat untuk bergerak, karena kakinya panjang sehingga langkahnya juga membutuhkan area yang luas. Namun tidak mesti demikian, tergantung keadaan lokasi, bila senang pasti semua bisa terjadi. Kandang tidak harus luas dan bisa disesuaikan dengan jumlah indukan, Kalkun suka bertengger sehingga perlu disediakan tempat untuk bertengger, termasuk bila malam. Tempat untuk bertengger dapat terbuat dari bambu ketinggian minimal setengah meter dari permukaan tanah, biasanya kalkun tidak suka tidur  di permukaan tanah. Kotorannya cukup banyak, agar tidak berbau dapat diatasi dengan memberikan campuran EM 4 pada makanan dan minuman. EM4 dapat dibeli di toko pertanian dan peternakan harganya kisaran Rp 20 ribu.

Tempat bertelur

Kalkun memulai masa kawin setelah usia sekitar 8 bulan, sehingga perlu penyiapan tempat untuk bertelur. Ciri-ciri birahi untuk pejantan ditandai dengan mengembangkan bulunya untuk menarik perhatian pada betina. Betina bila sudah siap kawin akan menempatkan diri dengan posisi siap dikawini. Tempat bertelur dapat menggunakan tempat khusus dalam kandang yang pintunya tinggi karena kaki kalkun cukup panjang, dan ruangannya juga luas, sekitar 60 cm x 1 meter. Tempat bertelur bisa dari jerami atau membeli di tempat penjualan pakan ternak. Sudah dikemas terbuat dari rumput ilalang. Menurut saya sih mendingan membuat sendiri akan menghemat biaya. Jumlah telur kisaran 10 -14 butir. Bila sudah memiliki kalkun akan tambah pengalaman dan kreasi dalam membuatkan tempat bertelur, bisa juga menggunakan ban mobil bekas diberi jerami atau sejenisnya atau kotak dari papan.

 

Tanda birahi pejantan

Pakan Kalkun

Kalkun dewasa suka makanan hijauan, misalnya enceng gondok yang dirajang sebagai campuran makanan, yang mudah dapat menggunakan rajangan daun pepaya, atau daun ketela rambat atau ketela pohon. Makanannya cukup mudah, rajangan daun pepaya atau enceng gondok dicampur dengan dedak/ katul dan diaduk rata dengan sedikit air panas, bila sudah agak dingin dapat langsung diberikan pada kalkun. Bisa juga dengan ampas tahu, bila memungkinkan, karena tidak setiap tempat ada produksi tahu, memang bila ada ampas tahu akan lebih murah biaya pakannya. Akan lebih baik bila dicampur konsentrat daging setiap satu emper pakan bisa diberi 2 atau tiga sendok konsentrat, diaduk rata baru diberikan pada kalkun, ini untuk menambah protein.

Semoga Bermanfaat !


Kamis, 24 Januari 2019

MENGATASI KEMREKI DI KANDANG AYAM



Peternak atau pemelihara ayam pasti sudah mengenal istilah kemreki atau gurem, nama latinnya Ornithonyssus bursa. Kemreki biasa hidup dan berkembang di kandang ayam terutama pada saat ayam mulai mengerami telurnya ( bahasa Jawa angrem ). Disaat ayam mengerami inilah kemreki itu berkembang terutama di sekitar kandang tempat ayam mengerami telurnya. Kedatangannya tidak diketahui tapi perkembangannya sangat cepat. Bila tempat bertelur terbuat dari papan, maka kemreki ini akan menempel di papan dengan jumlah yang sangat banyak dan pasti sangat mengganggu, bagi ayam itu sendiri atau bagi pemilik ayam.

Akibat Perkembangan Kemreki 

Dengan perkembangan kemreki, pasti sangat mengganggu ayam itu sendiri maupun pemilik atau peternak. Ayam yang sedang mengerami akan terganggu dengan adanya binatang kemreki ini, ia akan hinggap juga di tubuh indukan sehingga pada saat mengerami telur bisa mengganggu ketenangan indukan ayam. Selain itu juga mengganggu pemilik ayam karena, dapat merambat dan terbang di badan pemilik ayam. Memang sangat mengganggu, dan kemreki ini juga tidak hanya berada di kandang ayam tapi juga beterbangan sampai masuk ke rumah. Jelas akan sangat mengganggu kenyamanan ayam yang sedang mengerami telurnya.

Cara Mengatasi

Menurut pengalaman saya, banyak cara untuk menghilangkan kemreki, namun yang paling mudah dan murah yaitu dengan kapur barus. Caranya kapur barus di hancurkan sehingga menjadi tepung, langsung ditaburkan di sekitar tempat ayam mengeram, atau disekitar kandang. Tepung kapur barus juga bisa ditaburkan langsung ke tubuh ayam, di sela-sela bulu, sehingga kemreki akan kabur dengan sendirinya. Kemreki hidup bergerombol dan langsung saja ditaburi bubuk kapur barus. Diamkan dan diulang kembali hari berikutnya. Sambil diamati bila masih ada maka ditaburi lagi dengan bubuk atau tepung kapur barus. Juga di tanah atau lantai sekitar kandang bisa ditaburi tepung kapur barus. Amati pada hari berikutnya, pasti kemreki itu akan hilang, dan ayam akan merasa nyaman di tempat mengerami telurnya. Anda bisa mencobanya dengan resep sederhana ini. Ada obat-obat lain yang dijual di toko peternakan, silakan anda bisa memilih untuk dicoba. 

Semoga Barmanfaat !

Sumber gambar :axefo.com

Kata kunci : kemreki





Kamis, 10 Januari 2019

MENEKAN KEMATIAN ANAKAN ENTOK

                                                                                                   

Setelah memelihara entok setahun lebih dengan dua kali penetasan, penetasan pertama dari lima indukan menetas sekitar 50 anakan dan penetasan kedua dengan 36 anakan entok. Angka kematian memang ada sungguhpun jumlahnya tidak tentu, bisa 10 % sampai 30 %, kematian ini  disebabkan karena beberapa hal antara lain: a. terlambat memberi makan/ kelaparan, b. kekurangan air minum/ dehidrasi, c. kedinginan atau terlalu panas, d. terinjak karena jumlahnya banyak, dan e.digigit tikus atau binatang lain dll. Untuk menekan  angka kematian anakan entok, perlu diantisipasi dengan beberapa langkah antara lain, pemberian makan tidak terlambat, biasanya terjadi malam hari pemberian makan terlambat atau karena berbagai kesibukaan, termasuk pemberian air minum usahakan agar tidak terlambat. Pemberian air minum dilakukan secara berkala dan setelah itu air minum diambil, sehingga tidak becek. Dulu waktu awal memelihara entok ada anggapan bahwa anakan entok tidak perlu di beri minum, supaya tidak kembung ternyata tidak demikian, minuman tetap diperlukan dalam batas tertentu supaya tidak kehausan.

Pada saat anakan usia 1 sampai 2 bulan perlu dikandangkan dalam box  supaya aman, perlu penghangat dengan lampu sekitar 5 W. Pemberian makanan secara khusus untuk anakan sesuai usia, yang bisa dibeli di toko penjual makanan ternak unggas. Karena nutrisi makanan sudah terjamin oleh pabrik untuk usia 1-2 bulan, sehingga pertumbuhan akan maksimal, dan napsu makan juga akan lebih baik. Dengan dikandangkan maka resiko terinjak oleh pemilik atau resiko dimangsa tikus  atau lainnya juga dapat dihindari. Setelah dua bulan anakan sudah bisa di lepas di luar kandang box dan bisa bergabung dengan anakan lain yang sudah lebih besar.Bila semuanya terpenuhi pasti angka kematian bisa ditekan bahkan tidak ada yang mati. Sekali menetas untuk 5 indukan dapat mencapai kisaran 40-50 ekor. Ini membutuhkan perawatan secara khusus, sehingga beternak entok memang betul-betul menjanjikan   bila ditangani secara sungguh-sungguh.

Menyiasati Biaya Pakan

Sebagai pemula  perlu banyak belajar melalui internet atau buku panduan, namun itu hanya sebagai referensi saja, karena yang didapatkan di internet belum tentu sama persis seperti yang diharapkan. pengalaman pasti hanya ditemukan dengan memelihara dan menekuni sehingga mendapatkan banyak pelajaran berguna.

Entok termasuk unggas yang rakus dan makanannya cukup banyak, bahkan banyak sekali. Ini  perlu disiasati dengan mencampurkan berbagai daunan seperti daun pepaya, kangkung, sisa sayuran dll. sebagai tambahan makanan. Harga katul dan dedak padi saat ini di tempat saya berkisar Rp 4.500 sampai Rp 5.000  perkilogram. Saya memberi makanan sebanyak 3 kali sehari, karena itu terasa berat bila setiap memberi makanan harus dengan dedak atau katul, saat ini entok yang saya pelihara sudah berjumlah kisaran 50 ekor usia menjelang dewasa 5-6 bulan, tiga bulan dan satu bulan. Sehingga makanannya cukup banyak, untuk makan 3 kali sehari, pagi siang dan sore.

Pemberian makan saya atur supaya biaya operasional tidak terlalu mahal, makanan disiasati dengan ampas tahu sebagai pokok yang kebetulan lebih murah, saya membeli hanya Rp 10.000. cukup untuk 9 kali makan. Sehingga tiap kali makan biaya sekitar Rp 1.000 untuk sekitar 50 ekor entok, lima kalkun dewasa dan 10 ekor ayam. Cukup murah bukan ? Sekali makan sekitar 10 kg ampas tahu ditambah sekitar 0,25 kg katul dan hijauan berupa daun pepaya yang dirajang kecil kecil sekitar 1-2 kg, ditambah EM 4 yang sudah dicampur dengan air, larutan Tetes Tebu, garam dan jus kunyit dan temulawak. Bahan makanan dicampur sampai rata betul baru diberikan  pada entok, cukup lahap dan menyenangkan. Barangkali Anda punya pengalaman silakan share agar bermanfaat bagi peternak pemula.

Semoga Bermanfaat !

Sabtu, 11 Agustus 2018

BETERNAK ENTOK PELUANG YANG MENJANJIKAN

Itik serati, atau itik surati, entok, entog, atau mentok, ada yang menyebut itik manila, dalam bahasa Latin disebut (Cairina moschata). Entok, atau mentok dalam bahasa Banyumas disebut enthog ( huruf g jelas ) adalah sebangsa burung atau unggas bangsa bebek/ itik yang dipelihara untuk diambil daging atau telurnya. Asalnya dari Mexiko, unggas ini senang hidup di rawa-rawa di persawahan, di daerah yang dialiri air atau di daerah yang berair. Karena di daerah persawahan juga banyak makanan untuk entok, misalnya keong emas yang  mengganggu petani, menjadi makanan bagi entok, atau sisa panen padi atau palawija, sejenis kacang-kacangan dan yang lain.

Entok pandai terbang, tetapi tidak pernah terbang jauh, kebiasaannya hidup bergerombol bersama kelompoknya, jalannya lambat dan bergoyang ( Jawa : megal-megol ), sehingga terkesan lucu. Pada umumnya entok tidak banyak suara, hanya mendesis bila berjalan bagi indukan, dan pejantan sambil mendesis agak keras dengan menjulurkan kepalanya. Berbeda dengan itik atau bebek, bila diberi makan sambil mengeluarkan suara sehingga terkesan sangat gaduh. Karena itu banyak yang terganggu bila ada tetangga yang memelihara bebek atau itik.

Populasinya Cepat

Belum banyak yang menekuni memelihara entok, umumnya entok dipelihara hanya sambilan saja sebagai unggas piaraan. Karena makanannya cukup mudah, sisa nasi, bekatul atau dedak padi, sisa sayur atau sayuran bahkan sisa-sisa makanan, entok ini mau memakannya. Bagi yang sudah terbiasa memelihara entok  akan terus berlanjut untuk memeliharanya.

Di kecamatan Sumpiuh Banyumas, pasti yang pernah berkendaraan dari Yogyakata ke arah Bandung atau Purwokerto akan melewati Sumpiuh. Daerah ini menyajikan menu khusus sebagai ciri khas kuliner berupa “ rica-rica entog “, menu khusus ini di populerkan oleh Camat Sumpiuh Bapak Abdul Kudus. Di daerah Banyumas para peternak entok tidak akan kehilangan pasar, karena rica-rica entok ini selalu membutuhkan pasokan entok.

Beternak entok terutama untuk diambil dagingnya, sungguhpun telurnya juga banyak. Tanpa pejantan entok dapat bertelur dan jumlahnya diatas 10 butir dan tidak bisa menetas hanya untuk konsumsi. Sampai saat ini telur entok belum banyak yang dipasarkan, dibanding dengan telur bebek.

Bila menginginkan agar entok berkembang cepat, dibutuhkan pejantan. Satu pejantan bisa melayani 4-5 ekor betina bahkan lebih. Saya mencoba memelihara entok dengan 5  indukan dan 1 pejantan. Semula tidak ada pejantan, tetapi telurnya cukup banyak dari 5 indukan rata-rata bertelur 10 butir bahkan lebih perekor. Karena masih pemula sehingga belum bisa membedakan pejantan dan indukan, setelah bertelur ditunggu sesuai batas waktu mengerami yaitu 36 hari ternyata tidak menetas.

Akhirnya saya mencari pejantan yang unggul, badannya besar dan dewasa saat itu harganya Rp 150.000. Begitu pejantan datang sambil menunggu orientasi beberapa saat dan hari itu juga langsung kawin, bukan hanya sekali bisa sampai beberapa kali dari lima indukan itu. Dalam jangka waktu beberapa minggu dari 5 indukan semuanya bertelur di ruangan kolong bawah tumpukan kayu bakar. Berapa jumlah telurnya juga tidak tahu. Saat mulai mengerami telurnya saya catat. Setelah 36 hari mengeram, entog itu menetas bersamaan dari lima indukan, jumlahnya ada 50 ekor.


Peluang yang Menjanjikan

Karena itu beternak entok merupakan peluang yang menjanjikan, karena perkembangannya cukup cepat, dan ternak ini kebal akan penyakit, apalagi bila makanan dan minumannya dapat dicampur dengan herbal buatan sendiri, mudah dan murah. Cukup dengan kunyit, temu lawak, jahe yang diblender dan airnya untuk campuran makanan dan minuman, pasti entok akan sehat. Cara pembuatan ramuan herbal akan saya buat artikel tersendiri. Yang pasti perkembangan entok memang cukup cepat, makanannya cukup mudah, selain dedak padi, bisa dicampur dengan ampas tahu atau roti afkiran, rajangan hijauan daun singkong, sisa sayuran atau daun pepaya. ditambah ramuan herbal. Pengalaman saya makanan yang diberikan tidak pernah tersisa, dan habis tidak terisa. Pemberian makanan bisa 2 atau 3 kali sehari, pagi siang dan sore, bila cukup kenyang bisa hanya 2 kali sehari padi dan sore menjelang masuk kandang. Karena entok suka hidup diair, maka perlu dibuatkan tempa tuntuk berenang, misalnya kolam kecil dari pasangan batu-bata atau dengan terpal sekalian untuk mandi, hanya airnya perlu diganti atau dengan air kran yang terus mengalir, selain itu juga perlu disiapkan tempat minum tersendiri yang sudah dicampur dengan amuan herbal buatan sendiri.

Semoga bermanfaat !



Jumat, 13 Juli 2018

BETERNAK AYAM KAMPUNG AGAR MENGUNTUNGKAN

Sebutan ayam kampung pasti semua sudah tahu, karena hampir tiap keluarga di pedesaan atau di kampung memelihara ayam sebagai unggas piaraan yang dikenal dengan ayam kampung. Dibanding dengan unggas piaraan yang lain, ayam kampung paling banyak dipelihara, sungguhpun secara tradisional. Sebagian besar pemeliharaan ayam  hanya sambilan saja, bila sudah besar bisa dijual atau dipotong untuk konsumsi sendiri, ada yang  diambil telurnya, karena mencari telur ayam kampung di warung belum tentu ada.  Sehingga usaha telur ayam kampung juga dapat sebagai peluang usaha dan harganya layak seimbang dengan harga telur itik atau bebek. Banyak penggemar daging ayam kampung, bahkan saat ini ada kecenderungan memilih daging ayam kampung dibanding ayam potong

Ternak Ayam Tradisional

Pemeliharaan ayam kampung sifatnya masih tradisional, atau hanya sebagai ternak ayam sambilan. Pagi keluar kandang sendiri bahkan ada yang tidak dikandangkan karena tidur di emperan belakang atau di pohon dekat rumah. Kadang diberi pakan seadanya, lalu pergi mencari makan sendiri atau diumbar, dan sore menjelang petang pulang. Tidak mesti diberi pakan secara rutin, hanya sisa nasi atau makanan yang ada yang diberikan, sore haripun juga tidak diberi pakan. Model kandang kadang juga seadanya, belum diusahakan secara baik. Model ternak ayam seperti ini memang tidak menguntungkan, pertumbuhan atau populasinya lambat, padahal kebutuhan konsumsi cukup tinggi, dengan banyaknya penjual ayam goreng baik yang ideran atau kios dipinggir jalan atau yang membuka warung makan dengan modal besar. Saat ini ada kecenderungan masyarakat kita tidak memasak sendiri. Tapi lebih banyak yang membeli produk olahan yang siap saji, sambil pulang kerja.

Sangat Menjanjikan

Memelihara ayam kampung sebetulnya sangat menjanjikan bila dipelihara dengan baik. Menjual ayam kampung saat ini tidak sulit, banyak bakul ayam, bahkan sekarang penjualan bukan perekor namun ditimbang hidup-hidup dengan harga yang layak dapat mencapai perkilo di kisaran Rp 40.000. Namun ada yang kurang tertarik untuk usaha ayam kampung, karena tidak menguntungkan, harga pakan mahal, takut kena penyakit, dan alasan yang lain. Saya juga mengalami tentang suara-suara demikian. Sebetulnya usaha apapun bila ditekuni dengan serius pasti ada hasilnya. Karena ayam kampung cepat populasinya, usia 5-6 bulan sudah bisa bertelur dan berproduksi. Setelah pensiun saya mengisi kegiatan dengan membeli ayam kampung anakan 6 ekor ternyata 1 pejantan, dan lainnya betina, setelah 6 bulan sudah menjadi ayam dewasa dan siap kawin dan bertelur. Dari 5 ekor indukan setelah  5 bulan sudah berkembang menjadi 50 anakan, secara bertahap dilepas artinya tidak dalam bok lagi, karena sudah cukup besar dan sudah makan dedak padi atau apa saja. Ayam yang saya pelihara bersamaan dengan entok dan ayam kalkun maupun ayam bangkok, dalam satu lokasi. Unggas ini bisa makan bersama walaupun kadang saling berebut, sehingga makanan yang diberikan pasti tidak tersisa. Dari pengamatan saya entok dan kalkun bisa hidup bersama, namun yang sering menyerang justru ayam kampung baik indukan maupun pejantannya. 

Dari pengamatan ditemukan, saat ini ada kecenderungan kebutuhan daging ayam kampung terus meningkat, indikatornya banyak warung makan dengan label ayam kampung yang cukup banyak. Pada jam istirahat waktunya makan siang, warung makan dengan menu ayam goreng, ayam penyet, ayam bakar atau apa istilahnya akan penuh dengan pengunjung, untuk santap siang. Mereka para pegawai atau karyawan yang pulang sore antara jam 16.00-17.00 petang, sehingga tidak memungkinkan pulang hanya untuk makan siang, dengan pertimbangan jarak dan waktu, kecuali yang membawa bekal sendiri, tapi jumlahnya juga tidak banyak. Sehingga disimpulkan bahwa kebutuhan daging ayam akan terus meningkat sesuai dengan peningkatan ekonomi masyarakat.

Sistem Perkandangan

Agar tidak kena panas dan hujan diperlukan sistem perkandangan yang aman dan nyaman, bisa menggunakan atap seng karena lebih awet dan mudah mencarinya. Ukuran tergantung luas lahan, saya membuat kandang 3 X 10 meter dan akan terus dikembangkan. Agar ayam tidak berkeliaran jauh, perlu ada pagar keliling, dapat menggunakan bambu atau pagar jaring plastik pabrikan karena mudah dan harga terjangkau mencarinya juga tidak sulit, bisa dibeli di toko pertanian atau peternakan. 

Perlu disediakan area umbaran untuk pergerakan ayam, tidak hanya didalam kandang terus. Luas area umbaran disesuaikan dengan kondisi lahan, akan lebih baik bila cukup luas, sehingga pergerakan ayam dapat bebas, tetapi juga perlu ada peneduh agar tidak kepanasan, berupa tanaman. Sehingga sistem perkandangan saya tempatkan di dekat tanaman tahun, seperti pohon duren, jambu dan yang lain. Sehingga bila panas ayam bisa berteduh di bawah pohon, dan dibuatkan tempat untuk istirahat berupa, bambu atau kayu untuk tempat bertengger ( bahasa Jawa : tangkringan ) dengan ketinggian sekitar 50-60 cm di atas tanah.

Tempat Bertelor

Perlu dibuatkan kotak khusus untuk bertelur dan mengerami telurnya, menggunakan papan bekas, besarnya disesuaikan dengan kebutuhan, katakan ukuran 40 cm X 30 cm X tinggi 20 cm. Kotak dapat disesuaikan dengan keadaan atau jumlah indukan.  Dari  5 indukan bisa disediakan 5 kotak tempat bertelur, untuk mengerami telurnya hanya butuh waktu 21 hari. Bila indukannya banyak maka kotak untuk bertelur dapat disesuaikan dengan jumlah indukan. untuk memudahkan kontrol kotak beri nomor urut 1, 2 dan seterusnya, karena baru lima kotak diberi nomor 1-5. Bila indukan bertambah maka kotak bisa tambah menjadi sesuai dengan jumlah indukan. Rata-rata ayam bertelur antara 8-12 butir per ekor, dan populasinya cepat, karena anakan ayam yang menetas langsung dapat dipindahkan di bok khusus pembesaran, dengan bantuan lampu 5 watt dan makanan khusus untuk anak ayam yang bisa dibeli di toko pakan ayam yang banyak tersedia. Ukuran bok pembesaran dapat disesuaikan dengan selera masing-masing. Pada gambar dibawah ini dibuat dengan ukuran panjang 120 cm, lebar 60 cm dan tinggi 60 cm, satu lembar triplek ukuran 120 cm x 240 cm cukup dan tidak tersisa, kerangka dapat menggunaka kayu reng.

Kotak Khusus Pembesaran

Ayam yang bertelor membutuhkan tempat yang aman dan nyaman, maka perlu dicarikan tempat yang sesuai,  bila dalam kandang bisa di tempatkan di tepi nempel pagar dan agak tinggi, sekitar 120 cm dari tanah atau dapat disesuaikan dengan keadaan kandang. Biasanya ayam bertelor tidak menetap pada satu kotak, misalnya bertelur pertama pada kotak  No 1 pada periode bertelor selanjutnya akan berpindah di kotak yang lain, sungguhpun kotak No 1 kosong. Itu pentingnya membuat kotak untuk bertelor tidak hanya satu kotak, tapi beberapa kotak dengan diberi nomor urut.

Catatan Harian

Perlu disiapkan notes di dalam kandang sebagai buku harian,  untuk mencatat waktu mulai mengerami, dan perkiraan menetas, sehingga pada saatnya masuk bok pembesaran sudah siap betul. Dari pengamatan ditemukan data bahwa setelah ayam menetas dan anakannnya dipisah, maka indukan akan mulai bertelor lagi setelah badannya cukup gemuk dan sehat membutuhkan waktu sekitar 2 bulan. Biasanya setelah indukan mengerami telurnya, badan ayam kurus, karena itu perlu di beri asupan makanan yang cukup, sehingga pemulihan tubuh ayam akan cepat dan siap untuk kawin lagi. Lima indukan dengan satu pejantan maka proses perkawinan cukup cepat, karena itu perlu penambahan indukan yang sehat. Kami merancang anakan yang baik dan sehat dengan indukan yang unggul,  anakannya bisa untuk persiapan menjadi indukan.

Kalkulasi Keuntungan

Ini baru lima indukan yang dihitung kasar setiap bulan ada penambahan anakan rata-rata 10 ekor, bila 10 indukan maka bisa tiap bulan ada penambahan 20  ekor anakan. Saya punya keyakinan bila beternak ayam kampung dapat menghasilkan sesuai harapan peternak. Karena itu dalam hitungan kasar dari 10 indukan tiap bulan menghasilkan 20 anakan, katakan yang hidup 75 %, maka dalam setahun didapatkan 20 ekor X 75% X 12 bulan = 180 ekor. Hitungan kasarnya bila indukan hanya 10 ekor, namun bila indukan 50 ekor dan seterusnya, maka peluang ternak ayam kampung memang sangat menggiurkan. Bila diusahakan dengan baik maka kematian anak ayam juga dapat ditekan, adanya kapsul Vita Tetra-Chlor Produk PT. Medion, banyak dijual di tempat penjual makanan ayam dengan harga murah, juga penambahan vitamin untuk anak ayam, berupa Vita Chicks juga Produk PT Medion Bandung ukuran 5 gram, dengan harga murah sebungkus setara harga satu batang rokok. Atau dengan meramu herbal sendiri dari jus kunyit, temu lawak dan jehe, sebagai campuran minum dan campuran pada makanan, dosis cukup 4-5 tutup botol air kemasan untuk masing-masing jus tersebut. Bila cermat dalam memberi pakan dan ramuan herbal, maka angka kematian atau sakit dapat ditekan.

Kelihatannya sangat sederhana memang, tapi beternak ayam kampung membutuhkan ketekunan dan merupakan peluang usaha mandiri yang menjanjikan, bisa dilakukan oleh siapa saja yang mau. Pasti yang mau dan punya waktu, silakan mudah dan bisa dipelajari. Mudah pemeliharannya dan pakan ayam kampung dan obat-obatan serta vitamin juga mudah didapat dengan harga yang terjangkau. Yang harus dipahami bahwa, bila akan usaha apapun jangan takut, nanti kalau musim penyakit ayamnya bisa mati semua. Tuhan pasti akan memberi berkat kepada siapapun yang setia dan sabar dalam ketekunan. Kesetiaan itu penting, walau badai menyerang maka pengusaha tetap akan setia pada usahanya.

Semoga Bermanfaat !


Senin, 18 Juni 2018

BUDIDAYA ENTOK BAGI PEMULA



Masyarakat pedesaan sudah sangat mengenal dengan binatang entok ini. Terutama yang dekat dengan lingkungan selokan dan persawahan, karena entok senang hidup di lingkungan banyak air. Selain itu juga di sawah banyak makanan bagi entok, bisa berupa sisa padi atau sejenis keong sawah. 

Pada umumnya peternak entok, memelihara secara tradisional, secara umbaran artinya binatang ini dilepas dan hanya diberi pakan seadanya dan dibiarkan pergi mencari makan sendiri. Petani atau peternak entok belum memikirkan cara budidaya entok yang menguntungkan. Binatang ini memang belum banyak yang memeliharanya, karena itu di lingkungan Jawa Tengah misalnya, bila saat menjelang lebaran harganya cukup melambung terutama entok pejantan, ada yang menyebutnya “basur” Harga basur saat menjelang lebaran bisa mencapai Rp 150.00-Rp 200.000 perekor. Karena itu warga yang memiliki entok akan mempertahankan entok pejantan untuk dijual menjelang lebaran, karena harganya cukup tinggi.

Kondisi pemeliharaan entok secara tradisional bagi pemilik entok sifatnya hanya sambilan, jumlahnya hanya beberapa ekor. Karena itu perkembangan jumlah entok ini sangat lambat dan terbatas, di banding kebutuhan untuk konsumsi. Model tradisional dalam pemeliharaan entok memang tidak menjamin kecukupan pakan bagi entok, karena harus mencari pakan sendiri. Hal ini menjadikan pertumbuhan jumlah yang sangat lambat. Memang kadang ada yang memberi pakan di pagi hari berupa sisa nasi atau nasi aking ( nasi sisa yang dikeringkan ), dedak atau bekatul dan apa saja, karena entok termasuk ternak unggas pemakan segala.

Pembuatan Kandang dan Perlengkapannya 

Karena entok suka hidup di air, maka dalam perkandangan perlu di persiapkan kolam air untuk mandi dan berenang.  Mestinya tidak perlu yang luas, dan sebaiknya kolam dibuat permanen dengan batu-bata sehingga air tidak merembes habis ke tanah akan lebih baik bila airnya mengalir, bisa diatasi dengan pemasangan slang air dari kran dan pengaturan aliran air. Hal ini dikandung maksud agar air tidak kotor.

Siapkan wadah tempat makan entok, yang disesuaikan dengan jumlah entok, wadah dapat dibuat dari bekas cat tembok ukuran 5 kg dipotong setengahnya, hal ini akan mengurangi biaya dibanding membeli tempat pakan. Selain itu bekas cat tembok plastiknya sangat kuat sehingga tidak mudah pecah. Juga perlu disiapkan tempat minum karena entok suka minum, tempat minum bisa dari wadah yang ada dengan diisi air bersih bisa langsung dari kran yang diatur alirannya, sehingga airnya selalu baru. Atau tempat minum yang bisa dibeli ditempat penjualan pakan ayam, yang besarnya disesuaikan dengan jumlah entok.

Perlu dibuatkan kandang untuk berteduh dikala panas dan hujan, atap bisa menggunakan seng genteng atau asbes, bisa juga dengan alang-alang. Terserah kalian pasti sudah memahami tentang perkandangan ini. Yang lebih penting lagi perlu disediakan area untuk untuk tempat umbaran yang terkontrol, dan disesuaikan dengan luas tanah, akan lebih baik bila semakin luas. Tetapi juga perli diberi pagar keliling agar entok tidak pergi, pagar dapat menggunakan bambu atau jaring plastik pabrikan yang bisa dibeli di toko pertanian. Biasanya jaring ini ukuran lebar 120 cm panjang disesuaikan dengan kebutuhan. Pemasangan jaring ini perlu diberi bambu untuk pegangan dengan jarak sekitar 2 m, dan dipasang tali untuk pegangan jaring agar lebih rapih dan kuat.

Tempat bertelur

Entok bertelur di tempat yang tertutup dan kering, bisa langsung di tanah, dan setelah bertelur entok akan menutupnya dengan bulu yang dikumpulkan oleh entok. Tempat bertelur sering memilih sendiri, bisa di kolong tumpukan kayu atau apa saja yang cukup nyaman untuk bertelur. Bahkan kadang tidak diketahui di mana bertelur, ketahuan setelah menetas dan anaknya keluar sarang. Jumlahnya bisa mencapai 20 biji telur dan hampir semuanya menetas. Uniknya dari pengamatan saya bahwa pada saatnya bertelur lagi, maka entok akan kembali ke tempat pertama bertelur, ia tidak akan berpindah tempat. Berbeda dengan ayam, bila bertelur pertama di kotak satu, pada saatnya bertelur lagi akan pindah ke kotak 2, 3 dan yang lain.

Kata Kunci : budidaya entokentok ternak entok

Semoga bermanfaat.

Jumat, 15 Juni 2018

PROFIL




 1. 

 

 Nama                                              

Yulianto
2.  Pendidikan Lulus Magister Pendidikan
3.  Pekerjaan Pensiunan PNS
4.  Alamat Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia
5.  Kegiatan Harian Memelihara, merawat dan mencermati serta menulis kehidupan Ayam Kalkun, Ayam Bangkok, Budidaya Entok, dan Ternak Ayam Kampung untuk mengisi kegiatan masa Purnatugas.
6.  Kegiatan Lain   Membantu mengajar di Sekolah Tinggi Teologi Diakonos Banyumas, Jawa Tengah sejak 2006 hingga saat ini, selama masih dibutuhkan.
7.  Pengalaman  Kerja 1. Pernah Mengajar di SD Swasta di Kab.Purworejo 1976-1977.
2. Mengajar di SD Negeri 1978-1996.
3. Kepala Sekolah Dasar Negeri di Kab. Banyumas 1996-2006.
4. Pengawas Sekolah di Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas
    tahun 2006-2016
5. Pernah Juara I Guru Teladan Sekolah Dasar Kabupaten 
    Banyumas Tahun 1992 mewakili Lomba Tingkat Provinsi Jawa
    Tengah.
6. AnggotaTim Penilai Angka Kredit Kenaikan Pangkat Guru
    Kabupaten Banyumas tahun 1990-2003.
7. Juara II Pengawas Berprestasi  Tingkat Kabupaten Banyumas
    Tahun  2014.
8.  Organisasi 1. Sekretaris PGRI Kecamatan di Kabupaten Banyumas,   Jawa 
    Tengah, Tahun 1990-1994, 1999-2005
2. Wakil Sekretaris PGRI Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah
    Tahun  1994-1999
3. Anggota Utusan Kongres PGRI Kabupaten Banyumas Tahun
    1994 di Istora Senayan, yang   melahirkan Usulan Keputusan
    Rancangan Undang Undang Guru dan Dosen, yang disahkan
    30   Desember   2005 menjadi UU No.14 Tahun 2005  tentang
    Guru dan Dosen oleh  Presiden RI Dr. Susilo  Bambang
    Yudhoyono sehingga Guru dan Dosen menerima Sertifikasi.
9.  Kelembagaan 1. Ketua III Badan Pengurus Yayasan Pendidikan YPPPK 
    Purwokerto 2007-2012.
2. Wakil Ketua Badan Pengurus Yayasan Pendidikan YPPPK
    Purwokerto 2012-2017.

 



BERANDA



Membuat Blog 
Saya membuat blog ini dengan persiapan secara khusus untuk mengisi kegiatan keseharian setelah Purnatugas sebagai PNS.  Secara kebetulan domain yang saya bidik langsung tersedia sehingga dilanjutkan dengan membuat blog, dan mencari serta memilih template sederhana dua kolom yang sesuai dan saya sukai yaitu warna putih biru, karena kelihatan lebih bersih.

Ayam Kalkun 
Kesenangan dan hobi untuk memelihara ternak kalkun karena ketertarikan saya pada unggas ini, memang harga awal cukup mahal, dibanding dengan ayam kampung atau entok. Namun harga tidak menjadi pertimbangan dibanding rasa senang. Banyak jenis kalkun yang saya ketahui dan saya terus banyak belajar tentang kalkun. Saat awal saya membeli 5 ekor kalkun anakan usia sekitar 3 bulanan. Saya berkeyakinan dengan mengenal ayam kalkun melalui memelihara kalkun secara sungguh-sungguh maka saya dapat belajar banyak dari kalkun ini.

Ayam Bangkok 
Kebanyakan orang bila mendengar ayam bangkok, maka yang terpikir di benak adalah jago bangkok untuk aduan, dengan taruhan uang. Namun memelihara ayam bangkok tidak mesti harus sebagai pemain adu ayam, karena memelihara ayam bangkok sebagai hobi. Kita dapat memelihara indukan dan pejantan ayam bangkok dengan maksud untuk diternakkan. Yang akhirnya dipelihara untuk dibesarkan, bila mendapat bibit pejantan dapat di rawat agar menjadi jago bangkok yang kualitas baik. Memang ayam bangkok secara khusus bukan untuk pedaging karena daging ayam bangkok dagingnya keras dibanding dengan ayam kampung. Dari info ada yang menjual ayam jago bangkok sampai Rp 4.000.000, itu sudah mahal, tapi katanya ada yang lebih dari itu. Luar biasa !

Budidaya Entok 
Selain kalkun dan ayam bangkok,  saya juga memelihara entok. Pada awalnya saya hanya membeli saja untuk dipelihara karena senang, belum mempertimbangkan kualitasnya, namun akhirnya saya mempelajari lewat berbagai media dari buku dan bacaan serta browsing di internet, sehingga menemukan bahwa indukan itu penting dalam memelihara entok untuk diambil keturunannya. Pada awal saya mempunyai enam ekor entok, ternyata semuanya betina, sungguhpun demikian ternyata bertelur juga, ditunggu sesuai dengan jumlah hari pengeraman tetap tidak menetas. Telur selanjutnya saya ambil untuk konsumsi yang jumlahnya mencapai sekitar 30 butir. Akhirnya saya membeli penjantan dengan kualitas bibit yang baik, fisiknya besar dibanding rata-rata, karena saya menginginkan anakan untuk pengembangan. Dan saat artikel ini saya tulis entok saya sedang mengerami telurnya, ke lima-limanya sedang mengeram, jumlah telur saya tidak tahu, karena bertelurnya ada di kolong bawah tumpukan kayu bakar. Tunggu saja sampai menetas.

Ternak Ayam Kampung 
Pasti semua sudah mengenal ayam kampung, jenis ini dagingnya enak untuk konsumsi baik dibuat sate ayam, soto ayam maupun ayam goreng. Karena itu banyak kios ayam goreng di trotoar, dengan berbagai label ayam goreng. Motivasi saya beternak ayam kampung selain untuk mengisi waktu pensiun, juga ayam kampung dapat dijual sewaktu dibutuhkan dan pembelinya pedagang daging ayam khusus ayam kampung. Selain juga untuk konsumsi sendiri, bila sedang membutuhkan. Beda dengan ayam pedaging atau ayam ras yang dagingnya lunak, usia cukup muda sudah dapat dikonsumsi, karena makanannya khusus pelet sehingga pertumbuhannya cukup bongsor. Namun ada kelompok masyarakat yang memang tidak mengkonsumsi ayam pedaging, mereka memilih ayam kampung, karena rasanya lebih lezat katanya dan pertimbangan lain. Dari 5 indukan dan satu pejantan saat ini selama 6 bulan sudah berkembang tambah anakan menjadi 40 ekor, dan tiga indukan sedang mengerami telurnya rata-rata 12 butir.

Harapan Penulis 
Sebagai pengelola blog maka saya berharap tulisan ini sebagai curahan pengalaman pribadi yang saya dituangkan dalam bentuk artikel lewat blog gratisan, yang mestinya masih banyak kekurangan, namun paling tidak dapat menambah wawasan bagi peternak pemula. Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi pembaca yang berminat memelihara ternak unggas. Pengalaman sebagai penggemar ternak unggas, memang sangat dibutuhkan oleh para peminat pemula, sebagai sumber referensi yang mudah-mudahan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca. Saya meyakini bila sesuatu ditekuni secara sungguh, sungguh dan punya minat dengan kesabaran dan kesetiaan, maka secara perlahan pasti akan memetik hasil yang diharapkan. Tidak ada orang sukses di bidang keuangan secara tiba-tiba, kecuali menang lotere. Keterangan penulis dapat dibaca lewat profil penulis.

Semoga bermanfaat.

Senin, 04 Juni 2018

MENGENAL AYAM KALKUN





Kalkun atau burung kalkun merupakan sebutan untuk spesies burung berukuran besar dari ordo Galliformes genus Meleagris. Di lingkungan kita pada umumnya sering disebut sebagai ayam kalkun.

Kalkun betina tubuhnya lebih kecil dan warna bulu tidak berwarna-warni dibandingkan dengan kalkun jantan. Kalkun pejantan tubuhnya besar sehingga bila berada di alam bebas, binatang bangsa unggas ini mudah dikenali dari rentang sayapnya yang mencapai 1,5 sampai 1,8 meter. Bila sedang mejeng atau bergaya kalkun ini sangat menarik karena bulunya mekar, sehingga menjadi tontonan terutama bagi anak-anak, dengan suara nyaring "kluk..kluk..kluk !' Wajahnya merah dan bisa berubah-ubah warna, dengan ditutupi gelambir menjulur ke bawah di bawah paruh.
Kalkun asal Amerika Utara disebut M. gallopavo sedangkan kalkun asal Amerika Tengah disebut M. ocellata.

Kalkun yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari spesies M. gallopavo yang juga dikenal sebagai kalkun liar. Daging kalkun sekarang banyak dikonsumsi karena kandungan lemaknya rendah. Sedangkan spesies M. ocellata kemungkinan adalah hasil penjinakan dari suku Maya. Ada yang berpendapat bahwa kalkun yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari kalkun suku Maya. Alasannya kalkun suku Maya lebih penurut dibanding kalkun liar asal Amerika Utara, tetapi teori ini tidak sepenuhnya didukung oleh bukti morfologis. Kalkun hasil penjinakan atau domestikasi mempunyai bagian bergelambir di bawah paruh sebagai bukti bahwa kalkun berasal dari kalkun liar M. gallopavo. Kalkun M. ocellata yang dipelihara orang Maya tidak memiliki gelambir.

Di Amerika Utara kalkun hidup secara liar menjadi hewan buruan, yang hidup bebas di alam, dan berkembang secara alami, kalkun liar ini gerakannya lincah, gesit dan pandai terbang, sehingga tidak mudah ditangkap hidup-hidup.

Ketika kalkun pertama kali ditemukan di Amerika, orang Eropa menganggap sebagai burung asal Afrika Numida meleagris yang juga dikenal sebagai "ayam turki" karena diimpor dari Eropa Tengah melalui Turki. Dalam bahasa Inggris, kalkun tetap disebut sebagai "Turkey" hingga saat ini. Kalkun termasuk genus Meleagris yang dalam bahasa Yunani berarti "unggas asal Guinea".

Nama-nama dalam berbagai bahasa untuk kalkun hasil penjinakan juga mencerminkan nama negeri asal kalkun yang "eksotik" menurut orang zaman saat itu. Sekaligus terlihat kebingungan orang zaman dulu tentang negara asal kalkun. Pada waktu itu, orang percaya lokasi benua Amerika yang baru saja ditemukan terletak di Asia Timur. Selain itu, orang zaman dulu suka menamakan binatang dengan nama-nama tempat yang jauh dan eksotis supaya bisa dijual dengan harga mahal.

Kalkun merupakan ejaan dalam Bahasa Indonesia untuk bahasa Belanda disebut "kalkoen" yang diambil dari kata Kalikut yaitu sebuah nama kota di India. Sedangkan Ayam Belanda merupakan sebutan bahasa Melayu untuk kalkun. Dalam bahasa Denmark dan Norwegia, kalkun juga disebut sebagai kalkun, atau kalkon (bahasa Swedia), Kalkuun (bahasa Jerman hilir), sedangkan dalam Bahasa Finlandia, kalkun disebut kalkkuna.

Sebutan untuk kalkun dalam berbagai Bahasa :

Dalam bahasa Nahuatl, kalkun liar disebut guajolote (ejaan lama: xuehxolotl).
Dalam bahasa Spanyol disebut Pavo. 
Dalam bahasa Turki disebut hindi yang artinya "asal India." 
Orang Perancis juga menyebutnya d'inde (kependekan dari bahasa Perancis poulet d'inde yang berarti "ayam dari India"). 

Dalam Bahasa Ibrani disebut tarnegol hodu (תרנגול הודו), yang secara harafiah berarti "ayam India". Secara kebetulan, hodu (India) merupakan homonim yang juga berarti "terima kasih" (bahasa Inggris: "thanks"). Sehingga sering ada salah pengertian, "tarnegol hodu" dikira berarti "ayam untuk Thanksgiving".

Orang Rusia menyebut kalkun dengan indiuk (индюк), indyk dalam bahasa Polandia, atau indik (אינדיק) dalam bahasa Yiddish yang semuanya berarti India.Dalam bahasa Malta disebut dundjan (dibaca dondyan) yang walaupun samar-samar berarti India.

Orang Arab menyebutnya deek roumi (ديك رومي) yang berarti ayam jantan Romawi atau burung Ethiopia. Orang Portugis menamainya peru, sama seperti nama negara Peru.Dalam bahasa Yunani disebut gallopoula yang berarti "burung Perancis".Dalam bahasa Bulgaria disebut Пуйка (puijka) atau Мисирка (misirka) yang berarti negara Mesir.

Dalam bahasa Gaelik Skotlandia disebut cearc frangach yang berarti "Ayam Perancis".Dalam bahasa Italia disebut tacchino. Dalam bahasa Jepang disebut 七面鳥 (shichimenchō ayam tujuh wajah?) atau 칠면조 chilmyeonjo dalam bahasa Korea. Bagian kepala kalkun jantan yang tidak berbulu bisa berubah-ubah warna, sehingga orang menganggap wajah kalkun bisa berubah tergantung pada suasana hati.Dalam bahasa Tionghoa disebut (火鸡) huoji karena kepalanya yang merah seperti warna api.Orang Melayu menyebutnya ayam Belanda

 Tanpa Pejantan dapat bertelur

Kalkun ternyata mempunyai kemampuan unik dalam reproduksi aseksual, artinya kalkun betina dapat bertelur dan dan uniknya telurnya dapat menetas, sungguhpun tidak ada pejantannya, namun anakan kalkun yang dihasilkan tidak sehat dan sering sakit-sakitan, selain itu anakannya hampir selalu jantan. Para pembudidaya entok juga mendapat pengalaman, bahwa entok tanpa pejantan, ternyata dapat bertelur, namun telurnya tidak dapat menetas dan hanya bisa dikonsumsi.

Kata Kunci : kalkun, kalkunbanyumas

Sumber : Wikipedia dengan beberapa perubahan dan penyempurnaan.


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Redesign by Yulianto | Bloggerized by - Premium Blogger Themes | Web Hosting Bluehost